Wednesday 30 October 2019

Cerita Seorang Pendeta Dan Wanita Penghibur

Cerita Seorang Pendeta Dan Wanita Penghibur, ggprediksi kembali memberikan sebuah cerita nyata dan penuh kebijaksanaan seorang pendeta. Sebuah cerita yang diambil dari cerita nyata seorang pendeta yang membagi pengalaman terjadi kepada nya.



Pendeta ini Adalah seorang Pendeta tampan,tinggi,berbadan tegap dan atletis. Bila mengenakan Jas atau Kemeja beliau mirip bule Eropa,Amerika atau Australia.Tak heran kalau banyak wanita terpesona..

Suatu hari beliau ada undangan mengisi ibadah sebagai pengkhotbah disebuah Acara Syukuran tempat yang jarang dikunjungi.. Ketika di perjalanan mobil yang beliau naiki berhenti di sebuah lampu merah. Saat itu beliau duduk di samping sopir dengan melepas jas dan dasi yang harus dipakainya saat sudah tiba di tempat Acara. Tiba-tiba seorang wanita muda, menor dan seksi(wanita penghibur)menghampirinya..

Wanita penghibur itu mengira bila lelaki gagah dalam mobil adalah turis banyak duit yang sedang mencari kesenangan di Indonesia.

Dengan nada lembut : "malam, Om.."

"Malam.."

"Ikut dong,Om..! Boleh, ya?"

"Oh..!? boleh..boleh..! Silakan masuk.."

Wanita muda itu bergegas masuk mobil. Pintu ditutup dengan cepat dan mobil mulai jalan.

Tanpa banyak waktu..
"Mau ke mana,Om? Butuh aku, gak? Aku temenin sampai pagi ya, Om?"

Sambil pakai jas dan dasi terus pegang alkitab dengan santai Pendeta menjawab,
"..Oo, ini lho mau berkhotbah di sebuah acara..Ndak apa-apa, silakan ikut aja.."

Wanita itu kaget dan salah tingkah,
"Oh,,jadi Bapak Pendeta ya?!"

Tadi panggil om sekarang panggil pak Pendeta..
Hihi Lucu, ya?
Pak Pendeta tersenyum geli..

"Maaf,Pak Pendeta,saya benar-benar tidak tahu.
Sekali lagi maaf.."

Wanita itu kian tegang dan raut wajahnya pucat ketakutan..

Tapi Pak Pendeta santai saja berkata,
"Oo,,ndak apa-apa.. Santai saja,Sekali-kali ikut acara ibadah bagus itu.."

"Ndak usah Pak.. Pendeta,sa.. saya turun di sini aja."

"Enggak bisa.. Pokoknya harus ikut,, Tadi kan adik bilang mau ikut dan mau nemanii,, ya harus ikut"

"Tapi saya kan gak pakai baju ibadah,,Pak?"

"Gampang, nanti tak pinjem punya jemaat disana"

"Tapi saya malu Pak Pendeta?"

"Lho,, adik jadi pel#cur ndak malu, kok ikut ibadah malah malu..Piye to?"

"Bagaimana ini,Pendeta?"
Wanita itu makin salah tingkah,..
"Saya takut Pak Pendeta?"

Tadi bilang malu sekarang katanya takut. Hehe

Dengan bijak Pak Pendeta menenangkan,
"Sudahlah, santai aja.."

Mobil pun terus berjalan hingga akhirnya sampai ke tempat tujuan. Suasana tempat diselenggarakannya acara ibadah Sykuran sudah ramai. Para undangan laki-laki dan perempuan memadati area tempat acara.
Gegap gempita para panitia menanti kedatangan Pendeta.

Begitu turun dari mobil Bpk Pendeta langsung menghampiri Undangan ibu-ibu,.
"Maaf Bu,bisa pinjam rok panjang..Ini lho, ibu Pendeta tadi buru-buru lupa bawa.."

Masa iya istri Pendeta lupa pake rok..Hehe..

Dengan sedikit bingung ibu itu menjawab tergesa-gesa, "Oh, bisa Pak Pendeta... Sebentar saya ambilkan."

Ibu itu bergeas pergi dan tak lama sudah kembali. Rok yang dibawanya itu di sodorkan ke dalam mobil dan langsung dipakai oleh sang wanita. Setelah rapi wanita itu turun dari mobil dan..Langsung diserbu rombongan ibu-ibu untuk mencium tangannya.. sebagai tanda penghormatan..

Mendapati sambutan kehormatan seperti itu,wanita yang kini disulap jadi Ibu Pendeta langsung berwajah pucat. Ia dipersilakan masuk, dijamu, dan dilayani bagaikan seorang ratu.Ada haru campur malu menyelinap di hatinya..

Acara ibadah pun dimulai dengan seksama, Pak Pendeta menjadi pembicara yang luar biasa,penyampaiannya ringan tapi dalam makna kandungannya..

Usai acara Bu Pendeta Dadakan dipersilakan menikmati jamuan rupa-rupa makanan. Lalu makan berat..

Tapi sebelum makan rombongan jemaat ibu-ibu mohon didoakan keberkatan dari Bu Pendeta Dadakan, sontak saja ia kaget setengah mati. Sudah lama tak berdoa,,
Pun demikian sebelum pulang, jemaat ibu-ibu bergantian cium tangan dan diantar dengan hormat sampai masuk mobil..

Selama perjalanan di mobil wanita penghibur itu menangis sedu sedan, sesenggukan dengan air mata bercucuran.
Pak Pendeta dan sopir membiarkannya hingga reda..

Setelah suasana agak tenang, Bpk Pendeta menasihati, "Apakah adik tidak melihat dan berpikir tentang bagaimana orang-orang tadi memperlakukanmu, menghormatimu, mengerumunimu, mengantarkanmu, dan rela juga mereka antri hanya untuk dapat menyalam tanganmu satu demi satu, bahkan minta berkat doa darimu, padahal tahu sendiri kamu siapa?"

Kembali sang wanita menangis, merasa hina, miris, dan sedih mengingat perbuatan dosa yang selama ini dilakukannya. Tapi Tuhan menutup aibnya, Tuhan sangat menyayanginya..

"Hari ini," lanjut Pak Pendeta "adik dapat nasihat yang mungkin nasihat berharga selama hidupmu, maka segeralah bertobat dan mohon ampun sama Tuhan.. Jangan sampai nyawa merenggut sebelum tobat.."
Tangisnya kian deras.. Pak Pendeta membiarkannya.

Sambil terisak wanita itu berkata, Bandar Togel
"Terimakasih Pak atas nasihatnya, dan berkat dari kejadian ini.. Mulai hari ini saya bertobat dan berhenti dari pekerjaan bejat ini.
Sekali lagi terimakasih Pak Pendeta.."

Dengan kisah ini berarti kita belajar bijaksana dengan baik dan bijak, mengajak tanpa menginjak, menasihati tanpa menyakiti, dan menunjukkan kebenaran tanpa merendahkan derajat kemanusiaan.

Inilah salah satu telaga yang indah dan menyejukkan yang menjadikan banyak orang tertarik dengan ibadah yang sesungguhnya..
Semoga jadi pelajaran bagi kita untuk menyampaikan kebenaran dengan baik.

0 comments:

Post a Comment